Jalan-jalan ke Ternate Maluku Utara

 Bersyukur saya bisa pergi ke kota ini, bisa tinggal beberapa pekan dikota ini. Rasa senang yang tidak bisa terungkapkan. Banyak belajar dari teman-teman dikota ini. Dan Bersyukur ke Tuhan bisa merasakan pengalaman hidup yang lain daripada yang lain dikota ini. Bisa menikmati keramahan orang-orang di kota ini, bisa menikmati ciptaan Tuhan yang sungguh luar biasa di kota ini.

Selama beberapa pekan di kota ini, banyak tempat yang sudah saya singgahi, tapi sayangnya yang sempat terdokumetasi oleh kamera hanya di beberapa tempat, tapi tak mengapa. Tak tersimpan dalam bentuk foto tapi masih tersimpan dalam ingatan :D

Gunung galama mengajarkan saya untuk tidak menyerah, untuk tidak takut ketinggian, untuk tidak berhenti ditengah jalan sebelum mencapai tujuan. Saya dapat banyak teman, terima kasih Gamalama.

Pantai Kastela terima kasih sudah menemani hari dan hati yang gunda gulana..

Benteng Toluko terima kasih warna warnimu mewarnai hati dan pikiranku.

Pantai Sulamadaha, saya akan kembali lagi, tunggu kedatangan saya sulamadaha.

Boulevard Tidore, Terima kasih sudah mengijinkan saya melihat sunshet yang sangat indah, dan jingga di langit, tidak pernah sebelumnya saya melihat langit yang sangat indah seperti ketika saya berada di boulevard tidore.

Batu Angus, biar namanya batu angus tapi sangat mengesankan. Bisa melihat batu-batu sisa letusan gunung gamalama.

Danau tolire, terima kasih sudah membuat saya mengumpulkan batu-batu kecil hanya untuk mencoba melempar batu, yang kenyataannya saya tidak bisa melempar batu dan jatuh di hijaunya dirimu danau tolire.

Terima kasih North Mollucas, I will back…

Gunung Soputan

Gunung soputan adalalah salah satu destinasi wisata di daerah manado, Sulawesi utara. Saya pribadi selama tinggal di Manado, baru sekali naik gunung soputan. Bersyukur sih bisa ke gunung soputan.

Karena kebetulan waktu itu juga saya ada waktu, kalau sibuk dan banyak kerjaan, mana bisa saya naik gunung.

Tujuan utama saya naik gunung soputan waktu lalu adalah untuk melihat “padang bunga edelweiss” bukan untuk ikut pengibaran bendera, sekalipun waktu lalu kita naik gunung soputan dalam rangka pengibaran bendera merah putih.

Perjalanan dari manado ke gunung soputan, saya dan teman-teman Pecinta Alam Sulawesi Utara naik mobil truck, dan luar biasa perjalanannya. Kami berdiri selama perjalanan, dan memakan waktu sekitar 3 jam dalam perjalanan untuk sampai di titik star pendakian gunung soputan.

Tapi lamanya perjalanan itu terbayar dengan semua yang saya dapat ketika berada di gunung soputan. Mulai dari pengibaran bendera, si dewi yang jatuh.. dan kehabisan air dan kami dengan rombongan hilang jalan alias kabut sudah sangat tebal dan kami tidak bisa melanjutkan perjalanan. Kami kira cuma rombongan kami yang tidak bisa melanjutkan perjalanan, ternyata ada rombongan lain juga yang tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Dan yang membuat perjalanan ini sangat berkesan adalah ketika kami harus bermalam di gunung soputan, kami kehabisan air putih. Yang tersisah hanya minuman berkarbonasi 1 botol. Ditengah dinginnya malam kami tetap survive dengan sebotol air berkarbonasi itu, dan sebotol itu harus dibagi dengan 8/9 orang teman kami. Dingin yang sangat menusuk malam itu sangat terasa, kami tidak pernah mengira kalau hal ini akan terjadi, tanpa perlengkapan yang lengkap untuk menahan dingin malam itu. Sedangkan teman yang lain masih mencari jalan untuk kami rombongan bisa keluar dari tempat itu.

Tapi akhirnya kami HARUS nginap di puncak soputan di bawa kaki “gunung mama” gunung soputan. Dan kami melanjutkan perjalanan besok hari. Saya sangat senang dan bahagia, walaupun harus survive semalaman tanpa air putih, menahan dinginnya malam di gunung soputan. Saya bisa melihat bunga EDELWEIS. Walaupun tidak bisa sampai di padang edelweiss, itu sudah cukup membuat saya bahagia.

Karena tidak hanya edelweis, pohon pinus di gunung soputan pun buat saya lebih bahagia. Tidak hanya itu, bisa berdiri di “pemandangan” dan melihat indahnya alam gunung soputan, membuat saya sangat bangga dengan Tuhan bangga dengan alam.

Entah kapan saya bisa kembali kesana, Gn. Soputan

17Agustus2013