Bagaimana anda
memandang hari ini itulah yang akan terjadi hari ini, bagaimana anda berpikir
tentang hari ini, tentang pekerjaan, tentang studi, tentang pelayanan anda,
itulah yang akan terjadi atas diri anda hari ini. Kita sudah sering mendengar
tentang pepatah, istilah, atau kata-kata motivasi seperti ini, harapan kita
setelah kita tau tentang semu ini kita bisa berubah dan mulai melakukannya. Tanpa
anda sadari, anda sedang membohongi diri anda dengan keinginan yang tanpa
tindakan, semua impian dan harapan tanpa pelaksanaan, hasilnya adalah Nol Besar
alias tidak mendapatkan hasil apa-apa. Saya belajar banyak dari diri saya ketika
ada banyak impian dan harapan dalam benak ini, tapi tanpa tujuan semua hal yang
saya impikan itu tidak hasilnya, sampai pada satu titik, saya sadar saya harus
bangun dari mimpi yang tanpa tindakan ini.
Orang malas banyak bermimpi, tapi tanpa
tindakan. Sama seperti menjaring angin, sepertinya sudah berusaha semaksimal
mungkin dengan pikiran dan mencatat banyak impian, tapi tanpa melangkah semua
itu sia-sia. Ketika saya mengatakan hal ini ada beberapa orang berkata, iya
ngomongnya gampang coba kamu yang lakukan. Setiap hari dalam hidup saya, saya
terus belajar hari demi hari saya membangun hidup saya diatas dasar kepercayaan
iman saya, banyak kegagalan dalam perjalan menggapai impian saya, tapi
kegagalan itu membuat saya untuk terus mengoreksi diri dan berusa melakukan dan
memikirkan hal-hal baru yang haru saya lakukan. Bahkan ketika saya mulai
berpikir untuk mengetik kata demi kata dalam buku ini, rasa ketidakpercayaan
akan diri ini sangat besar. Tapi saya mau belajar melangkah step by step dalam
menulis buku ini.
Keberhasilan kita
tidak ditentukan dengan keberhasilan satu hari, suatu keberhasilan yang besar
dibangun sedikit demi sedikit, ibarat bibit tumbuhan yang setiap harinya harus
diberi pupuk dan dijaga dengan baik, tidak sembarang memberikan pupuk, tidak
sembarang menyirami bibit itu dengan air yang sembarangan. Semuanya harus
diperhatikan, diperlukan kesabaran sampai pohon itu mengeluarkan tuan dan buah
yang lebat. Semua itu berbicara soal proses bagaimana kita bisa berhasil,
dibutuhkan kesabaran, ketekunan, ketaatan, dan nilai-nilai yang benar kita
bangun atas keberhasilan kita.
Jika kita ingin
berhasil sebagai seorang pemimpin atau menjadi bos dalam suatu perusahaan kita
harus menjadi bawahan yang setia. Seorang pemimpin yang luar biasa itu lahir
dari bawahan yang tahu memperlakukan pemimpinnya dengan luar biasa. Kadang kita
puas pada titik seorang bawahan, yang penting gaji cukup, punya sahabat,
keluarga yang biasa-biasa saja, kita memilih untuk punya standar yang demikian.
Sebenarnya kita bisa lebih daripada cukup, hanya bagaimana kita memperlakukan
diri kita, kita mengatakan kita tidak bisa ini dan itu sebelum kita mencobanya.
Segala sesuatu itu harus diuji gar kita tahu kebenarannya, agar kita tahu kita
itu bisa atau tidak. Kepempinan yang luar biasa lahir dari pribadi yang berani
mengambil resiko,walaupun kadang ide-idenya itu terlihat gila. Bukankah orang-orang
yang berhasil adalah orang-orang yang berani mengambil resiko ?
Untuk menjadi
pengusaha yang luar biasa, kadang kita sudah berpikir tentang keuntungannya
dahulu. Usaha anda tidak akan pernah jalan, tidak akan pernah berhasil kalau
yang ada dipikiran anda adalah labah dari usaha itu. Semakin kita menghitung
untung rugi usaha kita, kita akan semakin stress dan kita terjerat dalam
keadaan bagaimana supaya usaha kita ini menghasilkan untung yang
sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya. Dalam berusaha memang
diperlukan hokum ekonomi, tapi yang harusnya kita tanam dalam usaha kita bukan
hanya modal uang, tapi nilai-nilai kebanaran juga harus kita bangun. Bagaimana anda
membeli barang dengan harga Rp. 50.000 dan anda menjualnya dengan harga Rp.
100.000, sudah 100% modal kita kembali. Kita membeli air mineral dalam kemasan
gelas 400rupiah dan kita menjualnya 1000rupiah. Sebenarnya apa tujuan kita
berdagang atau berusaha, hanya untuk mendaptkan uang kah ?. anda salah besar
kalau uang yang menjadi focus anda untuk berusaha, anda salah ketika anda
berfokus pada uang dan kekayaan.
Kita butuh uang
untuk membeli segala sesuatu, tapi uang bukan tujuan dan focus kita. Hati-hati
dalam berusaha atau berdagang,jangan selalu berfokus pada hal yang terlalu
besar kalau hal-hal kecil saja kita tidak bisa mneyelesaikannya. Kita akan
menjadi orang yang sangat ahli menyelesaikan masalah-masalah kita, sebesar
apapun masalah itu asalkan kita melatih diri kita untuk menyelesaikan hal-hal
kecil yang disekililing kita dengan cara yang benar.
Bangun hidup anda diatas kebenaran, bukan diatas
keuntungan. Manusia hanya punya 2 takdir, kita ditakdirkan untuk hidup, dan
kita ditakdirkan untuk mati, keduanya adlah hal mutlak yang akan dialami orang
yang dilahirkan dan hidup. Dan manusia tidak pernah ditakdirkan untuk menjadi
bodoh, miskin, gagal dll, semua itu tergantung kepada kita bagaimana kita
membangun hidup kita.